Jantung adalah organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung yang sehat akan mendukung kesehatan dan kualitas hidup Anda. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Apa saja kebiasaan buruk tersebut? Simak ulasan berikut ini.
1. Menonton televisi terlalu lama
Menonton televisi adalah salah satu cara untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri. Namun, jika Anda menonton televisi terlalu lama dan tidak melakukan aktivitas fisik lainnya, Anda bisa berisiko mengalami gangguan pada jantung. Hal ini karena duduk berjam-jam bisa mengganggu aliran darah dan memengaruhi kadar lemak dan gula darah. Menurut sebuah penelitian, orang yang menonton televisi lebih dari empat jam sehari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 80 persen lebih tinggi daripada orang yang menonton kurang dari dua jam sehari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk berdiri dan bergerak setiap 15-30 menit sekali saat menonton televisi. Anda juga bisa melakukan olahraga ringan seperti senam, yoga, atau stretching di depan televisi.
2. Makan berlebihan
Makan adalah kebutuhan dasar manusia untuk mendapatkan energi dan nutrisi. Namun, jika Anda makan berlebihan, terutama makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam, Anda bisa merusak jantung Anda. Makan berlebihan bisa menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Selain itu, makan berlebihan juga bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang membuat jantung bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak oksigen. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk makan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan kalori Anda. Anda juga harus memperhatikan kandungan nutrisi dalam makanan yang Anda konsumsi. Pilihlah makanan yang sehat untuk jantung, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
3. Mengabaikan dengkuran
Dengkuran adalah suara yang dihasilkan saat udara mengalir melalui saluran napas yang sempit saat tidur. Dengkuran bisa menjadi tanda adanya gangguan tidur bernama sleep apnea, yaitu kondisi di mana napas seseorang berhenti sebentar saat tidur. Sleep apnea bisa menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan tekanan darah naik. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, jantung bisa mengalami stres dan kerusakan. Untuk mengatasi hal ini, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda sering mendengkur atau merasa tidak segar saat bangun tidur. Dokter bisa memberikan diagnosis dan pengobatan yang sesuai untuk sleep apnea Anda.
4. Tidak menyikat gigi secara teratur
Menyikat gigi adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh sebaliknya dengan kesehatan jantung ini sangat berpengaruh sekali. Karena jantung berfungsi memompa ketika ada udara yang masuk dari dalam tubuh
5. Menarik diri dari dunia luar
Menjalin hubungan sosial dengan keluarga, teman, atau komunitas bisa memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik Anda. Sebaliknya, menarik diri dari dunia luar dan merasa kesepian bisa berdampak buruk bagi jantung Anda. Menurut sebuah penelitian, orang yang merasa kesepian memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 29 persen lebih tinggi daripada orang yang tidak merasa kesepian. Hal ini bisa disebabkan oleh stres kronis, depresi, atau gaya hidup yang tidak sehat yang sering dialami oleh orang yang kesepian. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk menjaga hubungan sosial Anda dengan cara berkomunikasi secara rutin, bergabung dengan kegiatan sosial atau sukarela, atau mencari bantuan profesional jika Anda mengalami masalah psikologis.
6. Olahraga berlebihan
Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Namun, jika Anda olahraga berlebihan, terutama olahraga intensitas tinggi yang melebihi kemampuan tubuh Anda, Anda bisa merusak jantung Anda. Olahraga berlebihan bisa menyebabkan aritmia jantung, yaitu kondisi di mana irama jantung menjadi tidak teratur. Aritmia jantung bisa menyebabkan gejala seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, atau pingsan. Jika tidak ditangani dengan baik, aritmia jantung bisa menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung atau stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk olahraga sesuai dengan tingkat kebugaran dan kondisi kesehatan Anda. Anda juga harus memperhatikan durasi, frekuensi, dan intensitas olahraga Anda. Sebagai acuan, American Heart Association merekomendasikan olahraga aerobik sedang selama 150 menit atau olahraga aerobik berat selama 75 menit per minggu.
7. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol secara moderat bisa memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, seperti menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Namun, jika Anda konsumsi alkohol berlebihan, Anda bisa merusak jantung Anda. Konsumsi alkohol berlebihan bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, penumpukan lemak di hati, penurunan fungsi otot jantung, dan gangguan irama jantung. Semua hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi alkohol Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA), batas konsumsi alkohol yang aman adalah tidak lebih dari empat minuman per hari atau 14 minuman per minggu untuk pria dan tidak lebih dari tiga minuman per hari atau tujuh minuman per minggu untuk wanita.
8. Makan berlemak
Makan berlemak adalah kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dengan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk membran sel dan hormon tertentu. Namun, jika kadar kolesterol terlalu tinggi, terutama kolesterol LDL (kolesterol jahat), maka kolesterol bisa menumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi di mana pembuluh darah menjadi sempit dan kaku akibat penumpukan plak. Hal ini bisa mengganggu aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging berlemak, mentega, keju, kue, biskuit, gorengan, dan makanan cepat saji. Anda juga disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi lemak tak jenuh, seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun.
9. Minum minuman manis
Minum minuman manis adalah kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko diabetes tipe . Diabetes tipe adalah kondisi di mana tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah. Diabetes tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi serius pada jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman manis, seperti soda, jus buah kemasan, teh manis, atau kopi manis. Anda juga disarankan untuk minum air putih atau minuman rendah kalori lainnya, seperti teh hijau atau air lemon.
10. Stres berkepanjangan
Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan atau tantangan yang dihadapi. Stres bisa bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan kinerja Anda dalam situasi tertentu. Namun, jika stres berlangsung terlalu lama atau berkepanjangan, Anda bisa merusak jantung Anda. Stres berkepanjangan bisa menyebabkan peningkatan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Stres berkepanjangan juga bisa memicu perilaku tidak sehat yang berdampak buruk bagi jantung, seperti merokok, minum alkohol, makan berlebihan, atau kurang tidur. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengelola stres Anda dengan cara yang positif dan sehat. Anda bisa melakukan relaksasi fisik dan mental, seperti meditasi, yoga, napas dalam-dalam, atau pijat. Anda juga bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi Anda, seperti hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan orang-orang terdekat.
11. Kurang tidur
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia untuk memulihkan energi dan fungsi tubuh. Tidur yang cukup dan berkualitas bisa memberikan manfaat bagi kesehatan jantung. Sebaliknya, kurang tidur bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung koroner. Menurut sebuah penelitian, orang yang tidur kurang dari enam jam sehari memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 48 persen lebih tinggi daripada orang yang tidur tujuh sampai delapan jam sehari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk tidur dengan durasi yang cukup dan teratur, yaitu sekitar tujuh sampai sembilan jam per malam. Anda juga disarankan untuk meningkatkan kualitas tidur Anda dengan cara menghindari kafein, alkohol, atau nikotin sebelum tidur, menjaga suhu dan cahaya kamar tidur yang nyaman, dan mengikuti rutinitas relaksasi sebelum tidur.
12. Mengonsumsi obat-obatan terlarang
Mengonsumsi obat-obatan terlarang adalah kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dengan berbagai cara. Obat-obatan terlarang seperti kokain, heroin, amfetamin, atau ekstasi bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah secara drastis, yang bisa menyebabkan kerusakan pada otot jantung atau pembuluh darah. Obat-obatan terlarang juga bisa menyebabkan aritmia jantung, serangan jantung mendadak, atau kematian mendadak akibat henti jantung. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang sama sekali. Jika Anda sudah kecanduan atau mengalami masalah akibat penggunaan obat-obatan terlarang, Anda disarankan untuk mencari bantuan medis atau rehabilitasi segera.
13. Tidak minum air putih yang cukup
Minum air putih yang cukup adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung. Air putih berfungsi untuk menghidrasi tubuh dan membantu proses metabolisme. Air putih juga berfungsi untuk membantu mengeluarkan racun dan zat sisa dari tubuh melalui urine dan keringat. Jika Anda tidak minum air putih yang cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko dehidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan penurunan volume darah dan peningkatan kekentalan darah. Hal ini bisa membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan meningkatkan tekanan darah. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk minum air putih yang cukup setiap hari, yaitu sekitar dua liter atau delapan gelas per hari. Anda juga disarankan untuk minum lebih banyak air putih jika Anda berolahraga, berada di tempat panas, atau mengalami diare atau muntah.
14. Mengonsumsi garam berlebihan
Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah rasa pada makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi garam berlebihan, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi garam Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi garam yang aman adalah tidak lebih dari lima gram atau satu sendok teh per hari. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan asin, atau kecap.
15. Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada tubuh sejak dini, termasuk gangguan pada jantung. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum, seperti kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan berat badan. Anda juga bisa mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai jika ada masalah kesehatan yang ditemukan. Jika Anda tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa merusak jantung dengan tidak menyadari adanya faktor risiko atau gejala penyakit jantung yang mungkin Anda alami. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung berkembang menjadi lebih parah dan sulit diobati. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya sekali setahun atau sesuai dengan anjuran dokter.
16. Tidak mengonsumsi buah dan sayur
Mengonsumsi buah dan sayur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi jantung, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Nutrisi-nutrisi ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan stres oksidatif pada pembuluh darah dan jantung. Nutrisi-nutrisi ini juga bisa membantu mencegah pembentukan plak atau gumpalan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Jika Anda tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi buah dan sayur per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 19 persen lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi lima porsi atau lebih per hari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur secara cukup setiap hari, yaitu sekitar lima porsi atau 400 gram per hari.
14. Mengonsumsi garam berlebihan
Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah rasa pada makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi garam berlebihan, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi garam Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi garam yang aman adalah tidak lebih dari lima gram atau satu sendok teh per hari. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan asin, atau kecap.
15. Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada tubuh sejak dini, termasuk gangguan pada jantung. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum, seperti kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan berat badan. Anda juga bisa mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai jika ada masalah kesehatan yang ditemukan. Jika Anda tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa merusak jantung dengan tidak menyadari adanya faktor risiko atau gejala penyakit jantung yang mungkin Anda alami. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung berkembang menjadi lebih parah dan sulit diobati. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya sekali setahun atau sesuai dengan anjuran dokter.
16. Tidak mengonsumsi buah dan sayur
Mengonsumsi buah dan sayur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi jantung, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Nutrisi-nutrisi ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan stres oksidatif pada pembuluh darah dan jantung. Nutrisi-nutrisi ini juga bisa membantu mencegah pembentukan plak atau gumpalan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Jika Anda tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi buah dan sayur per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 19 persen lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi lima porsi atau lebih per hari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur secara cukup setiap hari, yaitu sekitar lima porsi atau 400 gram per hari.
14. Mengonsumsi garam berlebihan
Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah rasa pada makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi garam berlebihan, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi garam Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi garam yang aman adalah tidak lebih dari lima gram atau satu sendok teh per hari. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan asin, atau kecap.
15. Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada tubuh sejak dini, termasuk gangguan pada jantung. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum, seperti kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan berat badan. Anda juga bisa mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai jika ada masalah kesehatan yang ditemukan. Jika Anda tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa merusak jantung dengan tidak menyadari adanya faktor risiko atau gejala penyakit jantung yang mungkin Anda alami. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung berkembang menjadi lebih parah dan sulit diobati. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya sekali setahun atau sesuai dengan anjuran dokter.
16. Tidak mengonsumsi buah dan sayur
Mengonsumsi buah dan sayur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi jantung, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Nutrisi-nutrisi ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan stres oksidatif pada pembuluh darah dan jantung. Nutrisi-nutrisi ini juga bisa membantu mencegah pembentukan plak atau gumpalan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Jika Anda tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi buah dan sayur per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 19 persen lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi lima porsi atau lebih per hari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur secara cukup setiap hari, yaitu sekitar lima porsi atau 400 gram per hari.
14. Mengonsumsi garam berlebihan
Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah rasa pada makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi garam berlebihan, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi garam Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi garam yang aman adalah tidak lebih dari lima gram atau satu sendok teh per hari. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan asin, atau kecap.
15. Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada tubuh sejak dini, termasuk gangguan pada jantung. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum, seperti kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan berat badan. Anda juga bisa mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai jika ada masalah kesehatan yang ditemukan. Jika Anda tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa merusak jantung dengan tidak menyadari adanya faktor risiko atau gejala penyakit jantung yang mungkin Anda alami. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung berkembang menjadi lebih parah dan sulit diobati. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya sekali setahun atau sesuai dengan anjuran dokter.
16. Tidak mengonsumsi buah dan sayur
Mengonsumsi buah dan sayur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi jantung, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Nutrisi-nutrisi ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan stres oksidatif pada pembuluh darah dan jantung. Nutrisi-nutrisi ini juga bisa membantu mencegah pembentukan plak atau gumpalan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Jika Anda tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi buah dan sayur per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 19 persen lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi lima porsi atau lebih per hari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur secara cukup setiap hari, yaitu sekitar lima porsi atau 400 gram per hari.
14. Mengonsumsi garam berlebihan
Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah rasa pada makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi garam berlebihan, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi garam Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi garam yang aman adalah tidak lebih dari lima gram atau satu sendok teh per hari. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan asin, atau kecap.
15. Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada tubuh sejak dini, termasuk gangguan pada jantung. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum, seperti kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan berat badan. Anda juga bisa mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai jika ada masalah kesehatan yang ditemukan. Jika Anda tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa merusak jantung dengan tidak menyadari adanya faktor risiko atau gejala penyakit jantung yang mungkin Anda alami. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung berkembang menjadi lebih parah dan sulit diobati. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya sekali setahun atau sesuai dengan anjuran dokter.
16. Tidak mengonsumsi buah dan sayur
Mengonsumsi buah dan sayur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi jantung, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Nutrisi-nutrisi ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan stres oksidatif pada pembuluh darah dan jantung. Nutrisi-nutrisi ini juga bisa membantu mencegah pembentukan plak atau gumpalan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Jika Anda tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi buah dan sayur per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 19 persen lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi lima porsi atau lebih per hari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur secara cukup setiap hari, yaitu sekitar lima porsi atau 400 gram per hari.
14. Mengonsumsi garam berlebihan
Garam adalah bumbu dapur yang sering digunakan untuk menambah rasa pada makanan. Namun, jika Anda mengonsumsi garam berlebihan, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk mencegah hal ini, Anda disarankan untuk mengurangi konsumsi garam Anda sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi garam yang aman adalah tidak lebih dari lima gram atau satu sendok teh per hari. Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan kaleng, makanan asin, atau kecap.
15. Tidak memeriksakan kesehatan secara rutin
Memeriksakan kesehatan secara rutin adalah salah satu cara untuk mendeteksi adanya gangguan pada tubuh sejak dini, termasuk gangguan pada jantung. Dengan memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum, seperti kadar kolesterol, gula darah, tekanan darah, dan berat badan. Anda juga bisa mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai jika ada masalah kesehatan yang ditemukan. Jika Anda tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, Anda bisa merusak jantung dengan tidak menyadari adanya faktor risiko atau gejala penyakit jantung yang mungkin Anda alami. Hal ini bisa menyebabkan penyakit jantung berkembang menjadi lebih parah dan sulit diobati. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk memeriksakan kesehatan secara rutin setidaknya sekali setahun atau sesuai dengan anjuran dokter.
16. Tidak mengonsumsi buah dan sayur
Mengonsumsi buah dan sayur adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi jantung, seperti serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia. Nutrisi-nutrisi ini bisa membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, peradangan, dan stres oksidatif pada pembuluh darah dan jantung. Nutrisi-nutrisi ini juga bisa membantu mencegah pembentukan plak atau gumpalan darah yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Jika Anda tidak mengonsumsi buah dan sayur secara cukup, Anda bisa merusak jantung dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut sebuah penelitian, orang yang mengonsumsi kurang dari tiga porsi buah dan sayur per hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 19 persen lebih tinggi daripada orang yang mengonsumsi lima porsi atau lebih per hari. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur secara cukup setiap hari, yaitu sekitar lima porsi atau 400 gram per hari.
17. Merokok atau hidup dengan perokok
Merokok atau hidup dengan perokok adalah kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dengan berbagai cara. Merokok bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, penurunan kadar oksigen dalam darah, kerusakan pada pembuluh darah, dan peningkatan risiko pembekuan darah. Merokok juga bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam darah. Semua hal ini bisa meningkatkan risiko aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke. Hidup dengan perokok juga bisa berdampak buruk bagi jantung, karena Anda bisa terpapar asap rokok yang mengandung zat-zat berbahaya yang sama dengan rokok. Menurut sebuah penelitian, orang yang hidup dengan perokok memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 30 persen lebih tinggi daripada orang yang tidak hidup dengan perokok. Untuk menghindari hal ini, Anda disarankan untuk berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok sebisa mungkin. Anda juga disarankan untuk mencari bantuan medis atau konseling jika Anda mengalami kesulitan untuk berhenti merokok.
Kesimpulan
Jantung adalah organ vital yang berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung yang sehat akan mendukung kesehatan dan kualitas hidup Anda. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke. Kebiasaan buruk tersebut antara lain adalah menonton televisi terlalu lama, makan berlebihan, mengabaikan dengkuran, tidak menyikat gigi secara teratur, menarik diri dari dunia luar, olahraga berlebihan, konsumsi alkohol berlebihan, makan berlemak, minum minuman manis, stres berkepanjangan, kurang tidur, mengonsumsi garam berlebihan, tidak memeriksakan kesehatan secara rutin, tidak mengonsumsi buah dan sayur, merokok atau hidup dengan perokok. Untuk menjaga kesehatan jantung Anda, Anda disarankan untuk menghindari atau mengurangi kebiasaan buruk tersebut dan menggantinya dengan kebiasaan sehat yang bermanfaat bagi jantung.